Activity Thought

sunyi ..

Telah berlalu 3 bulan tanpa diri mu. Saat ini lepas zuhur dan tadi berangkat dari rumah dengan MRT dan sempat terhenti di stasiun Blok A karena kendala teknis sekitar 15 menit. Siang ini hujan mengguyur kota sendu ini, kota hectic yang selalu kita cari waktu melarikan diri di akhir pekan. Semua rencana terlaksana, tertunda maupun yang tak bisa ku eksekusi tanpa teman diskusi lagi.

Bagian dari cerita mu saat itu saat masih di EY, dan resign karena jam kerja yang mulai berdampak ke kesehatan, dan akhirnya kamu bisa gabung di PTM angkatan 2009. Kamu adalah pribadi misteri yang tenang dan bijak, banyak yang senang dengan keproibadian mu. Sembari aku scroll arsip dijital mu, selain ikhlas ku atas kembali nya kamu ke sang Pencipta, banyak pertanyaan yang kadang masih memnuculkan tanda tanya.

Entah firasat atau apa, sejak pertengahan 2021 kamu ijinkan aku bawa anak-anak keluar rumah dan habiskan waktu bertiga, ekamu dengan pekerjaan WFH dan/atau dalam sesi terapi/kontrol di rumah sakit. Kamu yakin aku bisa, dan kamu ingin pastikan anak-anak akan aman dan itu amanah yang tidak akan pernah kutinggalkan sampai akhir hayat ku. Kamu membiasakan ku quality time dengan anak-anak ya tanpa mu saat itu?

Why so soon? Aku tahu sejak bacakan akad terima dari keluarga mu hari itu, semua tanggung jawab, dosa atas mu pindah ke pundak ku, dan demi Allah sekurang-kurangnya diri ku, berusaha melengkapi mu kapan pun. Banyak hal yang kamu ajarkan, dari menahan diri dari amarah, mendahulukan memberi ke yang membutuhkan, perlakukan kamu sebagai orang sehat umum nya, minta selalu diingatkan atas beberapa hal rutin.

You just my perfect fit, dengan kurang lebih yang kita masing-masing miliki sejak awal nikah. Kini tinggal diri ku sendiri yang akan menyempurna kana apapun amanah yang kamu siapkan selama ini. Aku masih terbiasa terbangun di tengah malam untuk sholat, kadang tertidur breng sama anak-anak mulai jam 20.00 dan alhamdulillah anak-anak kita adalahpribadi yang pengertian dan mau mendengar apa yang kamu dan aku arahkan selama ini, ada argumen tapi kita selama ini selalu beri penjelasan untuk pejelas mereka duduk maslah nya.

You just my perfect mate, aku bingung diskusi sama siapa sekarang yang pengetahuan nya bisa saling lengkapi seperti selama ini. Oh, betapa aku merindukan kritik mu, permintaan bantuan mu. Oh betapa aku bersyukur selama ini menahan dan tidak pernah meninggikan suara dihadapan mu walau kadang kita berbeda pendapat. Oh terkadang aku, .. dan banyak hal yang tak terhitung kita lalui bersama menjelang 7 tahun pernikahan kita.

Aku dan anak-anak akan selalu mendoa kan mu. In Sha Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *