Hari ini sodara ku ikutan nimbrung buat jalan pagi di Monas, sempat kumpul sebentar dengan teman yang juga jalan pagi sekeluarga. Selepas melakukan putaran #monas, kita melirik bus #double decker yang baru antri di lapanagan monas. Sepertinya City Tour akan jalan hari ini.
Dan ikutan lah kita dengan antrian di Halte bertanda City Tour di Merdeka Barat. Awalnya kerumunan tidak ramai, dan mendekati jam 9 kerumunan mulai ramai. Keayakan bawa naka-anak. Dan setlah melihat beberapa bus mulai Jalan dari dalam pelataran Monas kita pun ikutan merapat membentuk antrian d halte tersebu (catatan: tidak ada petugas yang mengatur antrian,). Antrian ini tidak jelas karena tidak dalam formasi, Kita dan sepasang suami-istri di belakang kita dengan tenang menunggu bus City Tour ini.
Saat bus mulai mendekat antrian di sekitar kita berhamburan ke jalan melewati pembatas antrian, mungkin karena kaget supir bus City Tour melambat dan keluarlah petugas kondektur dan polisi bus untuk meminta warga menepi untuk tidak menghadang bus, diminta kembali ke antrian karena bus hanya berhenti di depan halte.
Saya tidak tahu ini warga #Jakarta, pendatang atau memang dasar kampungan. Membahayakan diri dengan menghadang bus untuk berebut masuk sangat berbahaya. Antusiasme salah kaprah dalam aksi seperti ini membuat orang menilai negatif aksi warga-warga ini. Beberapa hal yang menjadi catatan saya
1. Selain petugas on board, harus ada petugas mengatur off board di hate bertanda City Tour.
2. Warga bertindak konyol dan bodoh dengan menyerbu bus yang datang dengan dalih ingin berebut masuk. Pelajari dahulu sistem naik nya, bus hanya ambil penumpang sesuai kapasitas duduk, dan per halte mereka hanya beberapa orang hingga semua tempat duduk terpakai. Tidak ada istilah penumpang berdiri.
3. Tadi ada warga entah lagak seperti wartawan dengan kamera DSLR tumpah ruah ke jalan saat bus datang mengambil foto bus dari arah depan. Bodoh memang kelakuan nya, sudah tidak antri, ikutan menghadang dan malah sibuk jepret-jepret. Kalo saya jadi atasan nya saya coret artikel tulisan beliau dan kasih SP1.
4. Dan ada beberapa warga yang kena penertiban petugas polisi Bus ini untuk menepi malah mendadak sibuk koordinir warga yang tumpah ruah ke jalanan depan bus, termasuk dirinya sendiri untuk mundur masuk antrian dan menyuruh kita yang dengan rapih antri di depan untuk mundur. Beberapa bapak disebelah saya omelin mereka untuk antri lagi, saya juga ikutan teriakin yang pada gak tahu malu balik antri dari belakang jangan dorong kita yang di depan untuk mundur karena mereka malas antri dari belakang lagi.
Diajarin yang bener orang kita itu susah. Keras kepala yang tak patut. Dikira perilaku nya keren, malah kelihatan maaf “blo’on” dan gak rasional.