Yup, sendiri. Fenomena sukses yang mereka rencanakan, seperti tokoh #fiksi D*ra dengan peta sama yang mereka pegang setiap saat untuk mengarah sesuai #Plot. Hampir sebulan melepas status dan masih terasa asing dan aneh dengan semua perasaan menggantung dan usaha yang #kandas.
Menasihati dengan dasar #agama adalah benar, tapi menilai tanpa mau mengenal adalah kasar. Mengalihkan sebagian #perih dengan sebuah #mainan roda dua baru sedikit sekali menghibur, hanya alasan #fungsionalitas dan #mobilitas pengalih rasa sendiri, mungkin.
Jangan kalian membawa #jargon tanggung jawab, karena selama ini sedari diri cukup adil untuk tidak melepas penuh atas aset dan kewajiban yang dibebankan. Untuk hal yang seorang anak enggan untuk pikul, selain adik-adik dan kalian .. jawaban nya akan selalu di awali. Maaf, tidak bisa.
Tidak sedari kalian mempersulit posisi kalian, dengan mempersulit seorang anak dan juga mungkin orang lain meraih #sesuatu. Kita memang sendiri, diri kalian adalah sendiri, adik-adik juga sendiri, khalik memang #mengawasi semua yang berusaha termasuk seorang anak dalam #usaha memilih dengan hati-hati yang masih di ragukan.
Ucapan itu bukan kasar, tapi sindiran atas bagaimana kalian membentuk pemahaman terarah tapi sama sekali tidak menyertakan #pemikiran seorang anak. Itu adalah picik, itu adalah kasar dan semakin lama kalian sibuk dengan argumen, tak sedari memperlama #beban tanggung jawab kalian yang tidak mengijinkan seorang anak untuk tambahan tanggung jawab.