Ini benar2 kisah yang menggelitik, baca headline nya aja pengen ketawa; over react banget !!. Hanya demi mengejar rangking pendidikan negara ini biar masuk (setidaknya) 50 besar dunia aja, semua proses main “paksa” dari pelaksanaan dan pengawasan. Ini berita dikutip dari salah satu media, dan terjadi di Sumatera Utara; “satuan polisi anti teror aka densus 88 diterjunkan untuk menangkap kecurangan guru dalam UN 2008“.
Ironis memang disatu sisi niat baiknya ingin meningkatkan standar mutu pembelajran dan pendidikan, tapi proses.nya, hingga kini sejak q lulus dr SMU 9 tahun lalu selalu bermasalah. Mengenai soal UN sendiri q dah lihat dari yang tahun 2007 (3 mata pelajaran) dan tahun ini (6 mata pelajaran) untuk tiap jurusan, memang ada perubahan luas terhadap materi pelajaran yang diujikan (secara konsep menurut q materi tersebut sederhana, cuma saat ini materi “upgrade” berbeda dr yg biasanya q awam untuk mengerti).
Buat pelajar dengan kurikulum baru jangan patah semangat, memang tim dari kampus2 di ikut sertakan dalam rembuk soal2 UN ini, tapi akselerasi pembelajaran model Depdiknas ini perlu banyak penyesuaian agar semua siswa baik di pusat dan daerah mudah menelaah materi2 “upgrade” ini, terutama jangan sampai membuat guru jadi “kalut” seperti saat ini.
huiaehaeuihaeui berlebihannnnn…
btw trix! lu ingat nggak angkatan kita 2 kali ebtanas waktu smp dulu???
soalnya ada bocoran soal katanya,…
haeuhaeuhaeuh,…
jadi dimana ketidak beresan soal beginian yang selalu saja terulang rutin tiap tahun
@bayu: hehe, iyah inget dl ada ktnya yg diulang, tp wkt itu q smp masih di minas bro’ .. hehe
@pudak: terulang lagi, krena rencana tidak matang, dan gak pernah ada review yg kompeten mengenai pelaksanaan di lapangan. pemerintah ngakunya “semua serba terkendali” .. hehe
apa perlu P&K di bubarin..????
waduh guru disamakan dengan teroris dong? ❓