Others

Lauhulmahfuz ..

Bismillah,

Saya pribadi sedih ada apa dengan tahun ini dan pandemi yang tak kunjung usai setelah berlalu lebih dari 2 tahun. Ada ulah manusia dan alam ber evolusi sendiri, dan sudah suratan Nya juga yang hidup akan kembali pada Nya (tertulis dalam Lauhulmahfuz Allah)

Saya merasa ada yang aneh dengan saya sejak awal tahun, mau tidy up everything, dari berkas, figura foto yang tersimpan, barang yang tak terpakai di sumbangkan (termasuk mainan anak tak terpakai dan barang lain yang idle lain nya). Hari berlalu, pergi kerja, pulang kerja, barang yang mungkin bisa dimafaatkan pemulung saya tempatkan di TPA, tapi gak tahu juga mungkin di antara aktivitas itu ada yg “ikut” saya pulang dan infeksi 3 diantara kita yg ada dirumah, wallahualam.

Jika di ingat how stupid a person can be, ya dan itu saya. Yang biasa nya teliti dan super hati-hati seperti istri merasa teledor untuk kali ini. How far can i blame myself? Till i die.. Istighfar trik!

Tes antigen di akhir Januari (-), dan awal Februari yg berujung (+) dengan kondisi kesehatan saya yang menurun menjadi awal musibah. Merasa menyesal saat keesokan harinya saya minta sekeluarga tes PCR, yang berujung anak bontot dan istri (demam dan postif). Pada awalnya saya pikir istri akan demam tidak lebih dari sehari, dimana 1 tahun terakhir ini kalo demam sehari sembuh, dan kalau perlu rawat inap itu karena ada radang di THT nya.

Istri dan anak-anak tes PCR saat kurva sebaran kembali naik, antrian PCR panjang, dan hasil lab yang molor lebih dari 24 jam, dan saya super khawatir saat demam nya tak kunjung usai lewat 24 jam. Sejak saya (+), dia dengan sigap lapor rutin ke kantornya, mengatur logiistik rumah dan pengumuman kita isoman serumah dengan tulisan tangan nya pada selembar kertas di depan pintu, betapa aku salut dengan kesigapan nya.

Memiliki istri yang super intuitif, bergerak cepat dengan kondisinya, selalu positif dalam banyak hal, yang membuat saya jatuh cinta pada nya dari hari ke hari selama 5 tahun berjalan dan terus men cintai nya sampai kapan pun.

Saat kantor nya menyiapkan 3 ambulan untuk istri, saya dan anak bontot. Dari diskusi telepon saya dan anak di ijinkan isoman, karena suhu badan telah stabil, namun istri wajib dibawa ke rumah sakit karena memiliki komorbid. Saya selalu yakin dia akan heal seperti biasanya saat demam, tapi sepertinya kali ini berbeda .. untuk selamanya.

Saya tidak akan cerita lanjut kronologi, karena saat saya rangkul dan peluk dia berjalan bersama menuju ambulan yang jemput dirumah malam itu, perlahan saya tidak ingin mengakui ada bagian dirinya dalam diri saya yg perlahan terasa mengikis. Oh betapa saya ingin me nafikan perasaan itu. Tapi sejak menit itu tiap laporan dari dokter pengawas, fluktuasi kondisi, rasa yang mengikis itu semakin berasa sakitnya di diri.

Oh Ya Allah, betapa sayang nya saya dan anak-anak dengan istri, Allah lebih cinta kepada hamba Nya yang semasa hidup berbakti luas pada Islam, orangtua, keluarga, sahabat bahkan orang yang baru dikenal nya. Sebegitu hebat orangtua nya mendidik dari kecil, hingga menjadi dewasa dalam banyak hal, menjadi istri impian yang sholehah dan menjadi Bunda dari anak-anak yang lahir dari rahim nya (yang sempat vonis dokter untuk diangkat).

Oh Ya Allah betapa banyak kebahagiaan, keajaiaban dan mukjizat yang di tunjukkan di istri dan keluarga, semua nya mungkin atas ijin Mu. Kita berasal dari Dia, kita harus ikhlas kembali ke Dia. Perjalanan dunia seperti istri selalu katakan adalah persiapan kita melengkapi amalan dan tabungan untuk akhirat, gak ada yang abadi di dunia, se sederhana itu.

Oh Ya Allah, Insha Allah Rahimahullah istri ku. Jadikan saya lebih kuat mendidik dan membesarkan anak-anak yang dibesarkan Bunda nya selama ini dengan kasih sayang, bimbing saya agar bisa sebaik istri mendidik anak-anak dalam kondisi nya selalu pikir positif seumur hidup nya. Betapa saya ingin segera menyusulnya nanti, atas ijin Allah setelah saya persiapkan matang anak-anak menjadi dewasa, mandiri serta menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Kuat kan diri saya ya Allah.

Aamin Ya Rabbal ‘Alaamiin

2 thoughts on “Lauhulmahfuz ..”

  1. Sabar dan ikhlas Trix semua pasti ada hikmahnya.yg penting skrg gimn crnya mendidk anak2 tu.salam dan peluk dr cithoh untuk saudaranya yg disn.

Leave a Reply to Mia Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *